KIAT: Rumah Tumbuh, Cara Tepat Bila Anggaran Terbatas

Ilustrasi: Istimewa
Ilustrasi: Istimewa

Apakah Anda punya kavling kosong cukup luas, dan hendak membangun rumah diatasnya, sementara dana terbatas? Mengalami situasi seperti ini, konsep ‘rumah tumbuh’, bisa digunakan.

Secara ringkas, bisa dikatakan bahwa konsep itu dirancang untuk perluasan rumah dalam sejumlah tahap dan disesuaikan dengan proyeksi  dana yang ada. Bisa saja, di tahap awal, yang dibangun sekira  sepertiga  dari total perencanaan. Dan sisanya diteruskan nanti saat dana tersedia.

Tentu, ada banyak arsitek yang bisa melayani permintaan Anda untuk mendesain rumah tumbuh tersebut. Sang arsitek akan membuatkan desain atau juga RAB (rencana anggaran biaya) untuk itu.

Ia akan mendesain agar struktur dan konstruksi di fase awal pembangunan, sinkron dengan fase berikutnya. Juga, mengalkulasi kenaikan biaya konstruksi saat Anda membangun di fase kedua, dan seterusnya.

Iklan

KIAT: Pasar Menukik, Waktunya Investasi Hunian

Sumber Ilustrasi: Istimewa
Sumber Ilustrasi: Istimewa

Pasar properti diwarnai sebuah siklus. Kadang, ada titik siklus di mana harga sedang rendah karena berbagai sebab seperti  pasokan yang terlalu banyak.

Saat ini, pasar properti hunian menengah ke atas di Indonesia, sedang di kondisi pasokan yang terlalu banyak dibandingkan permintaan.Walhasil, harganya cenderung stagnan atau bahkan menurun.

Maka,  Anda yang ingin berinvestasi jangka panjang, kini waktunya membeli properti. Dalam waktu panjang, properti hunian menengah ke atas itu, bisa dijual untuk mendapatkan keuntungan signifikan; atau juga, disewakan sambil menunggu harganya naik lebih lanjut.

Untuk jangka pendek, jangan berharap bahwa properti tersebut akan menghasilkan keuntungan sewa memadai atau pun dijual dengan harga tinggi.

Pengamatan Beritarealestate.co, tingkat keuntungan sewa properti hunian menengah ke atas, turun di beberapa lokasi di Jakarta dan sekitarnya: sulit mencapai 10%-an untuk apartemen dan 5%-an untuk rumah. (Dhi)

KIAT: Penghasilan Sampingan, Sertakan untuk KPR

Ilustrasi: Istimewa
Ilustrasi: Istimewa

 

Apakah Anda punya penghasilan sampingan yang bersifat tetap, misalnya menjadi pemasar produk MLM? Bila ya, penghasilan itu dapat disertakan saat mengajukan permintaan KPR atau KPA ke bank.

Pihak bank bisa memertimbangkan penghasilan tambahan yang bersifat sinambung, saat menentukan layak atau tidaknya seseorang dikucuri kredit tersebut.

Akan lebih baik lagi bila Anda menyertakan lengkap detil tentang penghasilan tambahan itu. Misalnya, menyertakan salinan pembayaran komisi secara rutin, dan lain-lain.