
Sesuaikan segmen properti hunian yang dikembangkan, dengan karakteristik segmen kawasan. Ketika hunian yang dikembangkan berharga—misalnya—Rp 800-an juta sementara karakteristik konsumen di area yang bersangkutan berdaya beli hunian Rp 500-an juta, apa yang terjadi?
Besar kemungkinan, hunian tersebut sulit dipasarkan.
Bila hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi, satu hal bisa dilakukan. Yakni, positioning ulang harga hunian. Misalnya dengan memecah kavling 200 m2 untuk satu hunian, menjadi untuk dua rumah. Hingga harga per unit lebih murah, sesuai untuk segmen konsumen kawasan itu. (BS)