Pertanyaan:
Saya sedang membeli rumah murah di Jakarta dan sekitarnya. Saya bekerja di Jakarta. Kalau tidak salah, ada Program Sejuta Rumah yang memungkinkan seseorang membeli rumah dengan uang muka hanya 1%.
Tapi dalam brosur yang saya dapatkan, untuk rumah seharga Rp 130-an juta, saya harus membayar total uang muka dan biaya lain, sekira Rp 15 juta.
Itu bisa diangsur.
Menurut Anda, apakah ini sesuai ketentuan dari program itu?
Terima kasih untuk jawabannya.
Riyan S.
Jakarta
Jawaban:
Terima kasih untuk pertanyaannya. Besar kemungkinan, saat mendapatkan brosur itu, dana subsidi uang muka yang disediakan dalam Program Sejuta Rumah, sudah terserap semuanya. Maka, pengembang rumah murah menyiasati dengan menaikkan harga jual sedikit di atas maksimal rumah yang berhak mendapat subsidi uang muka.
Dalam hal itu, terlihat bahwa pengembang yang Anda jajaki, menaikkan harga dari batas maksimal Rp 120-an juta untuk Jakarta dan sekitarnya, menjadi Rp 130 juta. Jadi, tidak mendapat lagi fasilitas uang muka 1% ataupun subsidinya di Rp 4 juta per unit rumah.
Tetapi dalam hal ini, Anda masih mendapatkan subsidi bunga KPR dari Pemerintah Indonesia. Yakni, 5% selama masa angsuran. Dan ini tentu sangat aman andai kata di tengah jalan ada gejolak ekonomi hebat yang membuat bank menaikkan bunga kredit.
Jadi, di situ, tidak ada pelanggaran ketentuan oleh pengembang itu. Biaya yang harus Anda bayar lebih tinggi gara-gara sudah terserapnya pagu subsidi uang muka, sekitar pertengahan tahun 2015 ini.
Demikianlah; semoga membantu.
Salam Hormat
(Budi Santoso dan Achmad Adhito)
beritarealestate.co 